Kamis, 10 November 2016

Semesta bersaksi





Dari mata semesta jadilah ia saksi
hembus angin membawa aroma wangi tubuhmu sampai entah  kemana
kopi yang kau seduh
menjadi rindu yang amat gaduh
adakala hujan,hangat sisa kecupan itu seolah ingin
mengulang dimana kita berteduh
hingga aku lupa siapa kita dimata semesta
jika nanti aku tiba biar ku pahat nama mu di atas langit-langit senja
sekali lagi,rindu yang tumbuh berkali kali
apa harus ku kemas dengan warna strawberry
atau hanya ku simpan saja di dalam hati  ?

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar